Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesan Emak

Belakangan ini, banyak orang-orang yang saya kenal dekat pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Ada yang karena sakit, ada yang karena kecelakaan dan ada yang tidak sakit sama sekali. Misalnya semalam sore. Sekitar pukul 14:00 an, teman saya inbox kalau nenek teman akrab saya meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB. Dan saya baru baca inbox nya sekitar pukul 15:30 an. Tidak tahu kenapa semalam itu saya jarang ngecek Facebook, padahal biasanya hampir tiap jam saya scroll Timeline.

Pesan Emak

Bagi saya, nenek teman akrab saya ini adalah orang yang luar biasa. Umur nya mungkin sudah lebih dari 80 tahun. Tapi gaya bicara nya seperti anak umur 20-an. Gaul abis. Bicara tentang apapun selalu nyambung. Kayaknya Almarhumah si nenek ini punya pengetahuan yang cukup luas.

Saya sendiri waktu sering bertemu si nenek pas sibuk ngerjain Tugas Akhir bareng cucu kesayangannya, sering ngajak beliau ngobrol. Topik yang paling saya suka sudah pasti cerita masa lalu. Iya, saya suka mendengar cerita masa muda si nenek. Masa-masa nenek ketemu sama si kakek. Seru abis. Apalagi pas si nenek bilang kalau di masa muda dulu, dia cantik banget. Banyak pemuda tampan yang tergila-gila sama dia. Tapi ujung-ujungnya malah dapat sama si kakek 😄

Sekarang si nenek gaul sudah pergi untuk selama-lamanya 😔

Tidak akan pernah lagi saya mendengar pertanyaan : "Dkw anak siapo?" kemudian berlanjut dengan pernyataan : "Dkw mirip anak bla..bla..bla"

Entah nama-nama siapa si nenek sebut. Jangankan saya, cucu kesayangannya saja bingung ketika nenek menyama-nyamain saya dengan anak siapa gitu.

Kayaknya muka saya ini terlalu pasaran sehingga si nenek sering nyama-nyamain saya dengan entah anak siapa-siapa gitu 😀

Semoga nenek tenang di sana dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin

Jadi, semalam sore sekitar pukul 16.30 an, saya datang melayat ke rumah si nenek bareng 2 orang teman saya. Dan pukul 17.00 an, lewat speaker mesjid, sang pengurus kembali mengumumkan orang meninggal. Hanya berjarak 2 atau 3 rumah di samping kiri rumah si nenek.

***

Ngomong-ngomong soal meninggal, emak saya selalu berpesan begini : "Kalau nanti emak meninggal, sudah selesai semuanya, langsung di kebumikan saja. Tidak perlu menunggu siapa-siapa. Tidak perlu menunggu sanak saudara yang jauh disana".

Terkadang ketika orang meninggal, tidak langsung di kebumikan. Tapi malah menunggu sanak saudara yang jauh entah dari mana-mana. Sehingga jenazah "terpaksa" bermalam dulu di rumah.

Menurut emak saya itu tidak perlu. Sebab sejatinya menguburkan jenazah adalah salah satu dari 5 hal yang harus di percepatkan dalam Islam.

Emak bilang, buat apa menunggu sanak saudara yang jauh. Sedangkan saat hidup atau saat sakit saja mereka tidak peduli. Jadi, setelah meninggal tidak perlu lagi di tangisi.

Bagi saya, pesan yang emak saya bilang itu mengandung arti yang sangat mendalam. Secara tersirat emak ingin mengatakan bahwa saat hidup lah sedapat mungkin kita meluangkan waktu untuk sering-sering bertemu orang tua. Jangan nanti setelah tiada baru lah sibuk ingin melakukan ini itu.

Iya, saya tahu setiap orang punya kesibukan masing-masing. Apalagi untuk mereka yang setiap hari kerja dari pagi sampai sore. Waktu libur hanya satu atau dua hari di penghujung minggu. Tapi saya percaya, tidak ada orang yang benar-benar sibuk. Semua hanya tergantung prioritas.

Kalau orang tua termasuk prioritas, kita akan sedapat mungkin meluangkan waktu untuk sering-sering bertemu. Sekarang zaman serba canggih. Kalau bertemu kendala nya adalah uang. Tinggal telepon atau video call.

Tapi kalau bertemu tidak memungkinkan. Telepon atau video call juga jarang. Iya, itu pilihan masing-masing. Percayalah, yang namanya kesibukan dunia, memang tidak akan pernah ada habisnya.

***

Setiap orang punya pandangan hidup masing-masing. Bagi orang yang ketika orang tuanya meninggal harus menunggu semua sanak saudara ngumpul terlebih dahulu, baru kemudian di kebumikan. Iya, silahkan. Tidak ada yang melarang.

Kalau ada orang yang punya prinsip kayak emak saya yang tidak perlu menunggu siapa-siapa ketika beliau meninggal, saya rasa itu lebih baik.

Saya percaya semua orang menginginkan yang terbaik. Terkadang yang membedakan cuma jalan dan cara menyingkapinya saja.