Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Al Firous dan Cerita Yang Tidak Pernah Serius

Kalau dalam Bahasa Inggris, judul tulisan ini adalah Al Firous and The Stories That Are Never Serious. Benar begitu nggak sih kalimatnya? Bagi yang jago Bahasa Inggris, tolong di koreksi ya 😇

Al Firous dan Cerita yang Tidak Pernah Serius

Untuk di ketahui bersama, blog ini adalah blog personal yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Kenapa saya memilih topik kehidupan sehari-hari? Kenapa tidak memilih topik yang lebih berguna dan banyak di cari orang-orang di internet seperti Tutorial Blog, Panduan Youtube atau Cara Menghasilkan Uang Secara Online?

Begini, saya ini orangnya pelupa. Lupa bagaimana rasanya jatuh cinta karena sering di tinggal pas lagi sayang-sayangnya. Dan setiap hari, selalu saja ada cerita yang sangat sayang untuk di lewatkan begitu saja. Jadi, satu-satunya cara agar setiap kejadian tidak berakhir dengan kata LUPA. Iya, dengan cara menuliskannya.

Jadi di masa yang akan datang, saya bisa membaca ulang apa saja yang telah saya tulis. Dari situ saya bisa mengukur sudah berapa jauh saya berjalan dan apa saja yang telah saya lewati. Lebih kerennya lagi, saya bisa berucap dalam hati "Eh, dulu saya pernah mengalami kejadian seperti ini rupanya"

Bisa di bilang, tulisan-tulisan dalam blog ini akan menjadi semacam mesin waktu ketika saya membacanya kembali.

Misalnya, dulu saya pernah menulis cerita tentang jalan-jalan bareng pacar. Waktu menulis cerita tersebut, yang saya fikirkan cuma bagaimana agar detail kejadian waktu itu tidak pernah saya lupakan sampai kapanpun. Dan benar, ketika saya berhasil membuatnya menjadi sebuah tulisan, menerbitkannya di blog ini, setahun kemudian ketika saya baca kembali, saya seperti terlempar lagi ke masa itu. Saya merasa, kejadian dalam tulisan tersebut baru sehari sebelumnya saya alami.

Itu hanyalah salah satu contoh bagaimana mesin waktu bekerja lewat sebuah tulisan yang kita baca ulang beberapa tahun kemudian.

***

Kalau ada yang bilang personal blog yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari sudah tidak zamannya lagi, biarkan saja. Semua orang boleh berpendapat. Yang tidak boleh itu adalah memaksakan pendapat. Toh setiap orang punya hobi dan takarannya masing-masing dalam mengerjakan apa yang dia suka. Selama itu tidak merugikan orang lain, saya rasa wajar-wajar saja.

Terus kalau ada yang bertanya : "Apakah personal blog seperti ini bisa menghasilkan?"

Jawabannya BISA.

Cuma yang menjadi standar menghasilkannya itu apa dulu. Apakah uang atau dari segi manfaatnya?

Kalau dari segi uang, blog personal juga bisa menghasilkan uang. Contohnya adalah blog shitlicious.com. Blog ini adalah blog personal milik Alitt Susanto. Walaupun blog ini sudah bertahun-tahun tidak di update lagi, tapi siapa yang bisa menyangkal kalau blog yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa abadi itu cukup bisa menghasilkan uang.

Lewat blog itu bang Alitt bisa menerbitkan 3 buah buku. Shitlicious, Skripshit dan Relationshit. Buku yang saya sebutkan terakhir, telah di adaptasi menjadi film layar lebar dengan Judul yang sama.

Gara-gara sering menulis di blog pribadi, bang Alitt bisa menjadi penulis buku beneran. Di buatkan film pula. Keren abis!!!

Belum lagi masalah popularitas. Sekarang siapa yang tidak kenal dengan bang Alitt? 

Semua itu berawal dari menulis blog pribadi yang  menurut sebagian orang cuma iseng dan buang-buang waktu doang.

Kalau dari segi manfaat, sudah jelas personal blog memiliki manfaat yang sangat terasa. Terutama bagi pemiliknya. Iya, blog tersebut akan menjadi semacam mesin waktu bagi pemiliknya. Dan itu tidak ternilai harganya

***

Saya tidak peduli apakah blog ini ada yang membaca atau tidak. Bisa menghasilkan uang atau tidak nantinya. Satu-satunya yang saya cintai adalah kegiatan menulisnya. Iya, saya akan tetap menulis sampai kapanpun.

Saya percaya, apapun yang kita lakukan, selama bisa konsisten, cepat atau lambat kita pasti bisa menghasilkan sesuatu. Apapun itu.

Dan yang tidak kalah penting setelah konsisten itu adalah ciri khas. Mungkin bagi yang sering singgah dan membaca blog ini bisa tahu bahwa ciri khas saya adalah tidak pernah serius.

Iya, saya tidak pernah serius dalam bercerita. Karena bagi saya, cukup kamu saja yang di seriusin.

#Eeaaa