Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NyawaX

Nama aslinya cukup bagus, Zulfikar. Nama salah satu pedang Nabi Muhammad SAW yang terkenal paling mematikan. Dalam kehidupan sehari-hari, dia biasa di panggil Jol. Tapi karena sering bikin kesal masyarakat, dia di panggil NyawaX (baca : Nyawak)
 
Jol atau NyawaX

Saya mengenalnya sejak kecil tapi baru mulai akrab sejak Ramadhan tahun 2019 yang lalu. Sejak saat itu, kemana pun saya pergi dia selalu ada. Hampir setiap hari dia datang ke rumah. Orang tua saya sudah menganggap Jol itu seperti Malika, kedelai hitam yang di besarkan seperti anak sendiri. Hahaha

Setiap kali datang kerumah, Jol selalu bikin rusuh. Saya yang mau tidur siang selalu terbangun gara-gara suaranya yang kayak pakai Loudspeaker.

Pas ketemu orang tua saya di depan.

“Apo buat, Lek?”
“Nonton TV”
“Amad mano?”
“Kamar”

Datang ke kamar, gedor-gedor pintu.

“Mad… Mad… Apo dkw buat?”
“Tidow”
“Hai, Tidow pun bisa becakap?”
“…”

Kadang Jol datang pas saya mau makan.

“Makan Jol?”
“Apo lauk?”
“Ikan asin. Makan lah”.
“Dak dow. Aku dah makan tadi di rumah”
“Yukk lah makan”
“Dak dow, aku kenyang dah”
“Okey. Kalau dah makan, ayam goreng nih aku habis ajo e”
“Ayam goreng? Aku makan lah siket, segan samo dkw ngajak-ngajak terus”
“…”

Kemaren waktu emak dan adik saya pergi ke Malaysia, di rumah cuma tinggal saya dan Bapak, Jol datang.

“Apo masak, Lek?”
“Tak ado masak apo-apo”
“Apo kesah miko nih lek tak memasak?”
“…”

Jol budak sengal. Padahal pas tinggal sama Bapak, saya cuma masak nasi kemudian lauknya beli untuk makan ukuran dua orang. Dan dia termasuk orang ketiga. Tak masuk hitungan. Hahaha

***

Hari senin yang lalu, Jol datang pagi-pagi lagi kerumah. Sampai di rumah langsung ke dapur, nampak piring bekas goreng pisang.

“Mad, goreng pisang aku mano?”
“Goreng pisang apo pulak?”
“Ini ada bekas goreng pisang”
“Itu goreng pisang untuk Bang Ijol tadi”
“Untuk aku tak ado?”
“Jangan kan untuk dkw, aku pun tak dapat”
“…”

Beberapa waktu ini, Jol asyik sama pacarnya. Tiap datang kerumah, langsung masuk ke kamar saya, Video Call. Kadang kalau lupa bawa headset, headset saya habis di pakai nya. Sampai headset tersebut pekak. Tidak keluar suara apa-apa. Terpaksa saya beli headset yang baru.

Pernah dia datang setelah Sholat Jum’at, langsung  masuk kamar saya untuk video call. Saya langsung terusir dari tempat tidur sendiri. Sudah kayak ratapan anak tiri. Saat jam sudah menunjukkan pukul 14:00 WIB, saya langsung teriak dari luar.

“Jol, pergi gotong royong dak?”
“Kejap”

Terus samar-samar saya dengar Jol bilang “Yank, abang pergi gotong royong dulu e. Sayang dulu”.

HAHAHAHAH

***

Awal tahun kemaren, saya nemankan Jol ngurus e-KTP di CAPIL. Setelah semua urusan selesai, saya sarankan dia untuk membuat Surat Keterangan (Suket) terlebih dahulu menjelang e-KTP nya siap. Pas di kantor Camat, saya dengar Jol bilang ke petugasnya :

“Pak, mau buat Suket”
“Kamu sudah rekam e-KTP?”
“Sudah, Pak!! Baru tadi rekam e-KTP di CAPIL”
“Kamu lahir tahun berapa?”
“Tahun 1996”
“Umur kamu sekarang 23 Tahun. Lho, 5 tahun yang lalu kamu kemana saja?”
“…”

Sumpah, pas petugas tersebut bilang seperti itu, saya langsung ngakak. Gatal saja mulut ini mau bilang “Dia baru keluar dari rumah sakit jiwa, Pak”. Tapi nggak sampai hati pula.

Saya saja saat berumur 17 tahun, sudah punya KTP. Lah, Jol sudah umur 23 tahun baru mau ngurus Suket. Pantas saja petugas di Kantor Camat tersebut heran. Hahaha

***

Saya suka berteman sama Jol karena orangnya setia kawan. Saya punya banyak kawan yang datang pas susah tapi saat senang lupa sama kawan. Ketemu di kedai secara tak sengaja, ngobrol-ngobrol tapi air Terpedo 1 pun tak terlanting, padahal baru gajian. Saya memang tidak berharap, tapi cuma mau menilai kawan saya itu peka atau tidak. Bukan nya mau sombong, tapi kalau saya mau, jangankan 1 buah Air Torpedo, 4 atau 5 kotak pun sanggup saya beli. Bak kata Jol “Kerja boleh jadi petani, tapi duet tak berseri”.

Sedangkan Jol, saat punya uang, tinggal pilih saja mau air apa.

Selain itu Jol orang nya tepat waktu saat beribadah. Selesai adzan saja, dia langsung sholat. Ini yang paling saya suka. Sisi positif nya saya pun jadi ikut-ikutan sholat di awal waktu. Tidak jarang pas kami jalan berdua atau berempat ke tempat wisata, sebelum sampai ke sana, yang kami cari dulu itu bukan makanan tapi mesjid, sholat berjama’ah.

Bukan senang menjaga sholat apalagi konsisten di awal waktu, tapi Jol mampu melakukannya.

SALUT, WAK!!!