Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pantai Budung

Saya awalnya mengetahui Pantai Budung atau Budung Beach yang terletak di Desa Bantan Air, Kecamatan Bengkalis ini dari teman saya Si Comel tapi Lemot. Soal nama sebenarnya, sengaja saya sembunyikan. Bukan cuma karena privacy, tapi mendengar saya menyebutnya Si Comel nanti kamu malah naksir lagi, hahaha.

Pantai Budung Desa Bantan Air

Jadi, dua malam yang lalu ketika sedang chat, teman saya bertanya :

“Bang, tahu Pantai Budung?”
“Nggak tahu. Memangnya letaknya dimana?”
“Katanya sih di Desa Bantan Air”
“Cantik nggak Pantainya?”
“Nggak tahu juga. Kan belum pernah pergi. Tapi kalau di lihat dari foto yang orang-orang share di Facebook, kayaknya cantik deh”
“Cantik? Ah, lebih cantik kamu kayaknya”
“…”

Setelah selesai chat, saya langsung cari di Google dengan keyword “Pantai Budung Desa Bantan Air”, yang keluar bukan cuma foto-foto yang berhubungan dengan Pantai Budung tapi juga pemberitaan beberapa media online tentang aksi tawuran pemuda di Pantai Budung yang mengakibatkan 9 orang luka-luka. Yang terjadi sekitar seminggu yang lalu.

Tapi dari pencarian tersebut, saya bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa Pantainya beneran C.A.N.T.I.K

***

Besoknya saya langsung telepon teman saya, Zulfikar atau yang biasa di panggil Jol atau NyawaX.

“Jol, dkw mano?”
“Umah, ngapo?
“Besok selepas Sholat Dzuhur, aku mau pergi ke Pantai Budung Desa Bantan Air, Dkw ikot dak?”
“Ikot2. Siapo ajo yang pergi?”
“Kito berempat. Aku, Dkw, Azan dan Sawal”
“Ok2. Tapi dkw tau dak tempat pasti Pantai tuh dimano?
“Kalau desanyo aku tau, cumo kalau letak pasti Pantainyo aku tak tau. Tapi tenang, kito ikuti kato hati ajo”
“…”

Malamnya setelah selesai Sholat Maghrib di masjid, Jol bilang kalau adiknya Neneng pernah pergi ke Pantai tersebut. Dia menyarankan untuk menanyakan langsung sama Neneng, biar pergi besok ada sedikit kepastian. Jangan kayak hubungan kamu sama dia. Nggak ada kepastian. Sudah dekat banget tapi cuma di anggap teman. Hahaha

Setelah pulang dari masjid, saya langsung inbox Neneng di Facebook. Sebenarnya lebih enak kalau chatnya langsung di WhatsApp. Tapi masalahnya, saat itu nomor WA nya saya tidak punya.

Jadi menurut Neneng, jalan pergi ke Pantai Budung Desa Bantan Air kira-kira seperti ini :
Rumah – Jembatan Liung – Bantan Air – Lurus – Simpang 4 sebelah kiri ada pasar – Lurus – Paling Ujung – Sampai

Hari H

Selepas Sholat Dzuhur, Jol langsung datang ke rumah saya. Padahal saat itu cuacanya lagi panas-panasnya. Semangat benar mau pergi. Sedangkan saat itu saya masih di depan laptop. Belum ganti pakaian. Hp masih di cas. Baru 23%. Soalnya beberapa jam sebelumnya, saya berusaha  memperbaiki akun Facebook sang mantan yang tiba-tiba chat minta bantuan. Kayaknya akun Facebooknya di retas oleh seseorang. Setelah memperbaiki email dan akun Facebook-Nya walau masih belum bisa digunakan karena harus identifikasi kepemilikan yang sah oleh Facebook, saya menyempatkan diri untuk Video Call seseorang.

Niat awalnya, cuma VC sebentar doang. Cuma mau lihat alisnya yang tebal, pipinya yang chubby dan senyumnya yang manis. Yang entah kenapa, setiap kali melihatnya tersenyum, di fikiran saya hanya terlintas dua kata. IJAB dan KABUL. #Eeaaa

Tapi ketika VC, saya melihat wajahnya berseri-seri. Kayaknya saat itu si dia lagi senang banget. Saya jadi kepo sampai lupa dengan niat awal. Yang awal cuma VC sebentar doang, tahu-tahu sudah 38 menit saja. Hahaha

***

Pukul 13.40 WIB. Kami bergerak dari rumah. Niat awalnya, saya boncengan sama Jol pakai motor saya. Sedangkan Azan boncengan sama Sawal pakai motor Azan. Tapi beberapa jam sebelum pergi, Azan bilang sama Jol kalau motornya sedang di pakai. Di saat bersamaan Sawal juga tidak jadi ikut. Dan pada akhirnya, saya bocengan sama Azan dan Jol boncengan sama Adam.

Kami lewat jalan pintas, yakni lewat Ulu Pulau. Biar lebih cepat. Tapi jalannya kurang bagus. Banyak lobang-lobangnya. Tapi nggak masalah. Yang penting dekat dan cepat sampai.

Seperti yang Neneng bilang, setelah sampai ke Desa Bantan Air, lurus saja sampai menemukan Simpang 4 yang di sebelah kirinya ada pasar kemudian lurus lagi sampai jalan paling ujung. Di situlah letak Pantai Budung yang kami cari.

Tapi ternyata realita tak semulus yang di bayangkan. Setelah sampai di Desa Bantan Air, kami memang menemukan simpang 4 yang di sebelah kirinya ada pasar. Cuma saya salah menterjemahkan kata-kata Neneng. Neneng bilang setelah jumpa simpang 4, di sebelah kirinya ada pasar, lurus masuk ke dalam.

Sedangkan terjemahan versi saya, setelah jumpa simpang 4 yang di sebelah kirinya ada pasar, lurus. Seharusnya masuk ke jalan sebelah kiri dulu baru lurus. Tapi kami berempat malah langsung lurus saja. Ujung-ujungnya malah tembus ke Bantan Sari. Hahaha

Setelah sadar bahwa kemungkinan besar kami sudah nyasar, kami berempat langsung berhenti di pinggir jalan. Saya minta nomor Neneng sama Jol, kemudian saya telepon. Dan ternyata benar kami memang nyasar. Dan akhirnya, kami harus mundur lagi sampai simpang 4 yang tadi.

***

Walaupun cuaca panas dan sempat nyasar, tapi setelah sampai, semuanya terbalas lunas. Pantainya benar-benar cantik. Secantik dirimu ketika bersanding dengan ku di pelaminan suatu hari nanti #Eeaaa

Tapi benar, tempatnya benar-benar cantik. Apalagi saat itu air sedang surut. Cuma kalau mau pergi, saya sarankan pagi hari. Soalnya tempatnya kalau sore menantang matahari. Kalau mau foto mengandalkan kamera Hp, agak gelap.

Soal pemandangan dan turap pembatas pantainya memang tidak di ragukan lagi, bagus. Cuma para pengunjung yang kurang kesadaran diri membuang sampah sembarangan sehingga pantainya jadi kotor. Dan 1 lagi, kalau mau pergi ke pantai ini, sangat di sarankan membawa makanan dan minuman dari luar, soalnya pantainya tersembunyi paling ujung dan tidak ada orang yang jualan.

Pantai Budung 1

Pantai Budung 2

Pantai Budung 3

Pantai Budung 4

Pantai Budung 5

Pantai Budung 6

Oke, begitulah kira-kira perjalanan kami berempat di Pantai Budung Desa Bantan Air. Bagi yang sudah pernah sampai, silahkan tinggalkan jejak di kotak komentar. Terima kasih!!!